Wihh.... sudah gak perlu lagi kasih excuse deh kok lama banget gak posting di blog. Kalo mau pake alasan lahiran anak kedua, nggedein dua anak, sambil kerja kantoran plus ngajar, beuh.. gak bakal selesai. Yang jelas, malesnya itu lho bok untuk sekedar meringankan tangan untuk mengetik di blog. Hehehe
So, daripada saya berpanjang kali lebar, maka saya berencana untuk mengawali akhir tahun 2013 ini *loh??* dengan memulai posting di blog saya ini lagi. Horeee...!!
Kali ini saya mengawalinya dengan membagi resep Dates oatmeal bread yang saya buat untuk isian snack dos di acara pertemuan rutin kelas Farah. Resep asli saya ambil dari sini. Tapi berhubung saya hanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah, maka saya memodifikasinya dengan menggunakan isian kurma *yang masih melimpah di rumah, 'sisa' pemberian dari kantor*. Oh iya, menggunakan konversi cup ya....
Mari dicoba....
DATES OATMEAL BREAD
Resep: Ummu Fatima (modifikasi oleh saya)
Bahan :
2 buah pisang cavendish (berat setelah dikupas 210gr), haluskan *karena tidak ada pisang, saya menggunakan kurma yang saya buang bijinya dan saya cincang kecil-kecil, berat setelah dicincang kurang lebih 100 gram*
2 butir telur
2 butir telur
1 cup tepung terigu
1/2 cup oatmeal yg sdh diblender/di-miller hingga lembut
1/2 cup gula pasir (bisa diganti brown sugar or gula palem)
1/2 sdt bubuk kayu manis
1/4 cup susu cair
1/4 cup minyak sayur / canola oil *saya menggunakan minyak kelapa*
Cara Membuat :
- Panaskan oven 180 deg C
- Dalam sebuah baskom, campur tepung terigu, oatmeal, gula pasir dan kayu manis bubuk. Aduk rata.
- Dalam baskom lain campur telur, susu cair, minyak dan pisang, aduk rata. (*ummi: pakai mikser kecepatan paling rendah, sebentar saja (beberapa detik), asal tercampur rata). Masukkan campuran tepung, aduk perlahan dg spatula. Aduk asal tercampur saja. (bisa pakai mikser kecepatan rendah, sebentar saja/bbrp detik).
- Tuang ke dalam loyang loaf, taburi almond slice.
- Oven selama 45-60 menit atau hingga matang. (*ummi: pakai microwave oven 160 deg C selama 45 menit, bila ingin lebih garing, oven lagi). Lakukan tes tusuk.
Saat baru diangkat, Dzaki *anak saya kedua* sudah pengen banget buat minta. Saya kasih pas sudah agak hangat, langsung dimakan sama Dzaki. Alhamdulillah Dzaki suka, langsung habis 1 potong, padahal Dzaki masih 17 bulan. Kalo kakaknya baru cobain separuh sudah gak mau. Kakaknya, Farah, memang gak terlalu suka cake model beginian sih... Yasudlah, yang penting cake ini sudah lolos masuk snack dos untuk acara :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar