Senin, 02 Desember 2013

Cake Ubi Kuning

Sesuai dengan posting saya sebelumnya, berikut ini saya sajikan resep olahan ubi kuning yang lainnya, yakni Cake Ubi Kuning. Langsung saja ya....



CAKE UBI KUNING
Resep: Ummu Fatima


Bahan-bahan :
100 gram margarin
75 gram gula pasir halus *saya pake gula pasir biasa*
100 gram ubi merah, kukus, haluskan *saya pake ubi kuning*
2 butir telur 
75 gram tepung terigu protein sedang *saya pake tepung GFF*
1/2 sendok teh baking powder *saya gak pake*
kismis secukupnya *saya gak pake*

Cara Membuat :
Kocok margarin dan gula pasir sampai lembut. Masukkan ubi. Kocok rata.
Tambahkan telur satu per satu sambil dikocok bergantian dengan sebagian tepung.
Masukkan sisa tepung dan dikocok perlahan.
Tuang di loyang tulban diameter 18 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti. *saya pake loyang loaf dan gak pake kertas roti*
Oven 30 menit dengan suhu 180 derajat Celsius sampai matang.

Cake ini enak banget.... lumer di mulut... apalagi kalau dimakan pas masih hangat... Dzaki aja langsung habis 2 potong se-keluar-nya cake ini dari oven. Hehe. Seneng deh.. Kalo kakaknya?? As usual, cukup separuh saja dia mah....


Roti Manis Ubi Kuning

Kalau posting sebelumnya banyak bercerita tentang 'penghabisan' peuyeum yang ada di kulkas, nah di posting kali ini saya mau posting 2 resep dalam rangka 'penghabisan' ubi kuning yang menumpuk di kulkas. Hehehe. Resep pertama saya buat jadi roti manis yang diisi keju dan coklat meises *cari yang simpel-simpel aja*. Dan resep kedua *saya posting berikutnya* saya olah jadi cake ubi. Dua resep ini saya buat dalam waktu bersamaan di hari minggu. Niat....... Hehe


ROTI MANIS UBI KUNING
Resep: Hesti's Kitchen

Bahan:
350 gram tepung terigu protein tinggi *saya pake 450 gram tepung terigu segitiga*
100 gram tepung terigu protein sedang
200 gram ubi kuning kukus (haluskan)
10 gram ragi instan *saya pake 1 bungkus fermipan*
2 butir kuning telur
75 gram susu bubuk *saya gak pake*
75 gram gula pasir
200 ml air hangat
60 gram margarin
1 sdt garam

Isian: keju parut dan meises

Olesan:
1 kuning telur
3 tetes air/ susu cair

Cara membuat:

  • masukkan ragi dalam air hangat, dan biarkan selama 15 menit hingga berbusa
  • dalam mixer roti, masukkan terigu dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan kuning telur dan air ragi. Mulai nyalakan mixer. Proses sampai kalis. Masukkan garam dan margarin. Mixer sampai adonan elastis atau sudah halus dan lentur
  • tutup dengan kain lembab, fermentasikan sekitar 45 menit
  • kempiskan adonan. Bentuk sesuai selera. Isi dengan keju parut dan meises
  • taruh di loyang yang sudah diole margarin *saya kelupaan oles margarin, hehe, untung gak lengket-lengket amat*
  • fermentasikan sampai mengembang 2 kali lipat
  • olesi dengan kuning telur, panggang selama sekitar 12-15 menit dengan panas oven 200 derajat
  • angkat dan olesi dengan butter *saya gak olesin, dah keburu anak-anak dah pada rewel*


Proll Tape

Masih dalam rangka menghabiskan peuyeum yang ada di kulkas, maka pekan berikutnya saya mencoba mengolahnya menjadi Proll Tape. Kalau ada pertanyaan, kok peuyeumnya gak habis-habis... Lah dikasihnya sampe berkilo-kilo sodara-sodara, mana kuat ini perut kalau makan peuyeum sebegitu banyaknya. Itu peuyeum yang ada di kulkas aja masih ada sekitar 800 gram. Makanya pas kemarinnya diolah jadi cake peuyeum, itu cuma menghabiskan 250 gram. So, untuk sisa yang masih 500 gram ini, harus betul-betul saya olah sekaligus supaya saya tidak melihat onggokan peuyeum itu lagi di kulkas.
Resep proll tape ini kebetulan saya dapatkan dari statusnya pak Sahak Pribadi di Facebook. pas banget deh pokoknya. Langsung aja resepnya saya catat dan saya buat di akhir pekan.
Resep ini bisa dapet banyak lho... Makanya proll tape ini saya berikan juga untuk pengajian ibu-ibu pengajian di rumah. Mudah-mudahan barokah... Amin...

Mari dicoba....

PROLL TAPE
Resep: pak Sahak Pribadi

Bahan:
Tape singkong 500 gram (haluskan)
Telur 3 butir
Gula pasir 150 gram
Terigu 100 gram *saya pake tepung GFF*
Butter 200 gram

Cara membuat:

  • kocok telur dan gula samapi setengah mengembang
  • masukkan tape singkong
  • masukkan terigu dalam adonan
  • masukkan butter cair , aduk sampai rata
  • tuang ke loyang beralaskan roti
  • panggang di oven dengan suhu 160-170 derajat selama 40 menit
Rasanya enak banget.... lumer di lidah... saya sampai makan berpotong-potong.. Hehehe

Cake Peuyeum

Kapan hari gitu, ada yang ngasih peuyeum banyak banget ke rumah. Sudah coba dimakan langsung banyak-banyak, tetep aja gak habis-habis. Akhirnya, peuyeum itu masih bertengger dengan setia di dalam kulkas. Karena takut kalo kelamaan di kulkas jadi tambah gak bisa dimakan, akhirnya peuyeum itu saya coba olah jadi masakah yang.... yah, relatif bisa dinikmati dalam bentuk 'bukan peuyeum' langsung gitu lah... Coba-coba cari resep, akhirnya kepincutlah sama resep dari mbak Asri Priyani dengan Cupcake Peuyeum-nya. Langsung aja ya....


CAKE PEUYEUM
Resep: mbak Asri Priyani

Bahan:
Tepung GFF (gulten free flour) 2 cup *beras:sagu:tapioka = 7:2:1*
Gula pasir 1 cup
Coklat bubuk 5 sdm
Telur 2 butir
Susu Cair 2 cup
Butter leleh 1/2 cup *saya pake margarin biasa*
Peuyeum 250 gram (dibejek sampai hancur)
Topping *saya pake keju parut dan meises*

Cara membuat:

  • campur tepung, gula pasir, coklat bubuk. Aduk rata
  • kocok lepas telur, lalu campur dengan susu cair
  • tuang larutan cair ke tepung, aduk rata
  • masukkan butter leleh dan peuyeum yang sudah dihaluskan. Aduk (asal tercampur rata)
  • beri topping
  • panggan di oven dengan panas 170 derajat selama 45-60 menit *tergantung oven masing-masing*
  • lakukan tes tusuk

Schotel Macaroni

Resep ini juga menjadi salah satu isian snack dos untuk acara pertemuan rutin kelas Farah. Resep saya ambil dari blognya mbak Endang, Just Try and Taste. Rasanya enak banget. Sayangnya karena saya pake kornet, schotelnya kesannya agak rapuh, Next time mau coba bikin lagi tapi pake daging giling supaya bisa tau perbedaan teksturnya. Seperti biasa, resep saya modifikasi sesuai dengan ketersediaan bahan-bahan yang ada. 

Mari dicoba....

SCHOTEL MACARONI
Resep: Just Try and Taste


Bahan & bumbu tumisan daging:
- 1 buah bawang bombay ukuran kecil, cincang halus
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 250 gram daging sapi cincang *saya pake kornet*
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Bahan & bumbu saus putih:
- 2 sendok makan mentega/margarine
- 3 sendok makan tepung terigu serba guna
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh cabai bubuk
- 1/4 sendok teh pala bubuk
- 600 ml susu cair
- 100 gram cream cheese
*saya gak pake*
- 100 gram keju cheddar parut kasar
- 100 gram keju mudah meleleh, parut kasar
*saya gak pake*
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh kaldu bubuk (
optional)
- 1 sendok makan gula pasir
Bahan lainnya:
- 250 gram macaroni pipa kering
- 4 butir telur, kocok lepas
Topping:
- 50 gram keju cheddar parut
- 50 gram breadcrumb (breadcrumb berbeda dengan tepung panir, breadcrumb lebih kasar dan teksturnya tidak sehalus panir, bisa dibeli di supermarket. Umumnya berwarna putih atau kekuningan. Salah satu merk terkenal adalah Panko yang umum digunakan untuk menggoreng udang a la masakan Jepang)
- 1 sendok makan mentega/margarine

Cara Membuat:
Siapkan panci, masukkan air dan 1/2 sendok makan garam. Rebus hingga mendidih. Masukkan macaroni pipa kering, rebus hingga macaroni menjadi empuk tetapi tidak sampai lembek dan jangan over cooking. Angkat dan tiriskan. Tidak perlu membilas macaroni dengan air dingin. Sisihkan. 
Siapkan mangkuk kecil, masukkan breadcrumb dan mentega/margarine, aduk rata dengan sendok hingga menjadi campuran yang menggumpal. Sisihkan.
Membuat tumisan daging:
Panaskan minyak di wajan, masukkan bawang bombay, tumis hingga bawang berubah menjadi transparan. Tambahkan bawang putih, tumis hingga layu. Masukkan daging kornet, tumis dan masak hingga daging berubah warna dan matang. Tambahkan merica bubuk dan garam, aduk rata. Cicipi rasanya dan angkat. Biarkan hingga dingin.
Membuat saus putih:
Siapkan panci, masukkan mentega/margarine. Panaskan hingga meleleh. Menggunakan api kecil, tambahkan tepung terigu, aduk cepat dengan spatula. Aduk dan masak hingga adonan mendidih dan berwarna sedikit kecoklatan.
Masukkan merica, pala dan cabai bubuk, aduk rata. Tambahkan setengah porsi susu cair, aduk hingga rata.  Tuangkan sisa susu, aduk dan masak hingga susu mendidih.
Tambahkan keju cheddar parut, aduk hingga keju meleleh dan adonan menjadi larutan yang kental. Masukkan garam, gula dan kaldu bubuk. Aduk rata dan angkat adonan dari kompor.
Siapkan mangkuk, masukkan rebusan macaroni, tumisan daging dan kocokan telur, aduk hingga rata. 
Menata schotel di loyang:  
Tuangkan adonan macaroni ke dalam loyang, saya menggunakan loyang alumunium foil dengan diameter sekitar 15 cm. Anda bisa menggunakan loyang apapun yang ada.
Tuangkan sekitar 2 atau 3 sendok sayur saus putih ke loyang berisi macaroni, aduk rata dengan sendok hingga tercampur baik. Kukus selama 20 menit hingga macaroni matang.
Anda juga bisa mencampurkan langsung semua macaroni dengan saus putih dan masukkan adonan ke dalam loyang-loyang yang telah disiapkan. Pastikan untuk menyisihkan sedikit saus putih untuk topping kala schotel akan dipanggang. 
Olesi permukan schotel yang telah dikukus dengan sedikit saus putih, ratakan dengan punggung sendok atau kuas. Taburi permukaannya dengan parutan keju dan campuranbreadcrumb dan mentega. Panggang di oven yang telah dipanaskan sebelumnya dengan suhu 170'C hingga permukaan schotel menjadi keemasan, sekitar 10 - 15 menit atau tergantung oven anda, karena beda oven bisa beda waktunya. 
Note: Jangan over baked atau terlalu lama memanggang karena schotel akan menjadi kering dan tidak moist lagi. 
Keluarkan dari oven. Saat masih panas, tekstur macaroni akan lembek dan basah, namun ketika telah mendingin maka teksturnya akan mengeras. Terlalu lama memanggang akan membuatnya sangat keras ketika telah dingin.
Santap schotel dengan saus sambal botolan.

Ini enak banget, creamy dan lazisss...... :)


Dates Oatmeal Bread

Wihh.... sudah gak perlu lagi kasih excuse deh kok lama banget gak posting di blog. Kalo mau pake alasan lahiran anak kedua, nggedein dua anak, sambil kerja kantoran plus ngajar, beuh.. gak bakal selesai. Yang jelas, malesnya itu lho bok untuk sekedar meringankan tangan untuk mengetik di blog. Hehehe
So, daripada saya berpanjang kali lebar, maka saya berencana untuk mengawali akhir tahun 2013 ini *loh??* dengan memulai posting di blog saya ini lagi. Horeee...!!
Kali ini saya mengawalinya dengan membagi resep Dates oatmeal bread yang saya buat untuk isian snack dos di acara pertemuan rutin kelas Farah. Resep asli saya ambil dari sini. Tapi berhubung saya hanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah, maka saya memodifikasinya dengan menggunakan isian kurma *yang masih melimpah di rumah, 'sisa' pemberian dari kantor*. Oh iya, menggunakan konversi cup ya....

Mari dicoba....


DATES OATMEAL BREAD
Resep: Ummu Fatima (modifikasi oleh saya)

Bahan :
2 buah pisang cavendish (berat setelah dikupas 210gr), haluskan *karena tidak ada pisang, saya menggunakan kurma yang saya buang bijinya dan saya cincang kecil-kecil, berat setelah dicincang kurang lebih 100 gram*
2 butir telur
1 cup tepung terigu
1/2 cup oatmeal yg sdh diblender/di-miller hingga lembut
1/2 cup gula pasir (bisa diganti brown sugar or gula palem)
1/2 sdt bubuk kayu manis
1/4 cup susu cair
1/4 cup minyak sayur / canola oil *saya menggunakan minyak kelapa*


Cara Membuat :
  • Panaskan oven 180 deg C
  • Dalam sebuah baskom, campur tepung terigu, oatmeal, gula pasir dan kayu manis bubuk.  Aduk rata.
  • Dalam baskom lain campur telur, susu cair, minyak dan pisang, aduk rata. (*ummi: pakai mikser kecepatan paling rendah, sebentar saja (beberapa detik), asal tercampur rata). Masukkan campuran tepung, aduk perlahan dg spatula. Aduk asal tercampur saja. (bisa pakai mikser kecepatan rendah, sebentar saja/bbrp detik). 
  • Tuang ke dalam loyang loaf, taburi almond slice.
  • Oven selama 45-60 menit atau hingga matang. (*ummi: pakai microwave oven 160 deg C selama 45 menit, bila ingin lebih garing, oven lagi). Lakukan tes tusuk.
  • Angkat dan dinginkan. Potong2 setelah dingin. Sajikan


Saat baru diangkat, Dzaki *anak saya kedua* sudah pengen banget buat minta. Saya kasih pas sudah agak hangat, langsung dimakan sama Dzaki. Alhamdulillah Dzaki suka, langsung habis 1 potong, padahal Dzaki masih 17 bulan. Kalo kakaknya baru cobain separuh sudah gak mau. Kakaknya, Farah, memang gak terlalu suka cake model beginian sih... Yasudlah, yang penting cake ini sudah lolos masuk snack dos untuk acara :)